Kamis, 25 Maret 2010

Let's Be Fight And Never Ever Give Up..!!!

Segala suatu akan bisa kita kerjakan, selama kita memenuhi beberapa hal yang menjadi pendukung dalam kekuatan kata – kata I Can, dan tentu dalam prosesnya kita akan banyak menemukan onak dan duri serta berhadapan dengan badai – badai ujian yang tiada henti terus menyelimuti kita dalam perjalannya, maka saya mencoba untuk memberikn bebeapa tips jitu dan tangguh dalam menghadapi segalanya dengan menggunakan kode yang saya sebut lima I, antara lain :

1. Yakini bahwa apa yang akan kita hadapi / terima adalah wadah kita untuk menggali potensi yang Allah berikan namun kita tidak sadar dan mungkin belum kita temukan.

2. Pelajari dan Fahami apa yang kita hadapi, karena setiap yang kita hadapi terdapat banyak tantangan bukan masalah, namun disana juga terbentang solusi yang tak disangka, yang akan membuat kita semakin hari semakin kokoh.

3. Hayati, Mulailah dengan berfikir, dan buatlah pertanyaan;
a. Apa yang harus saya lakukan untuk mensukseskan hidup/amanah ini?.
b. Bagaimana saya akan mengerjakannya?.
c. Siapa yang saya akan libatkan?.
d. Dimana tempat yang terbaik untuk saya kerjakan?.
e. Kapan waktu yang terbaik untuk saya lakukan?, dan pertanyaan – pertanyaan lain yang bisa membuat hidup/pekerjaan kita semakin produktif dan optimal.

4. Hadapi, semua pekerjaan memiliki dua kemungkinan, sukses dan gagal, menang dan kalah, namun bukan itu yang menjadi perhatian/target utama kita, yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita menghadapi dan menjalani proses dengan benar, disini akan banyak tantangan dan aral melintang namun yakinkan diri kita, bahwa setiap masalah ada solusinya. Dan setelah masalah itu terbentang luas kemudahannya ”Innama’al Usri Usro”, dan Jangan lari dari masalah, karena bila kita lari akan menjadikan kita pecundang bukan pemenang.
Mari kita renungkan perjalanan yang akan kita hadapi dengan membuat beberapa pertanyaan yang menyadarkan kita.

Kenapa aku diuji?
Surah Al-Ankabut ayat 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

Kenapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam idamkan?
Surah Al-Baqarah ayat 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu Menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Kenapa ujian seberat ini?
Surah Al-Baqarah ayat 286
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”


Rasa frustasi?
Surah Al-Imran ayat 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Bagaimana aku harus menghadapinya?
Surah Al-Imran ayat 200
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”

Bagaimana aku harus menghadapinya?
Surah Al-Baqarah ayat 45
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu ungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',”

Apa yang aku dapat dari semua ini?
Surah At-Taubah ayat 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surge untuk mereka.”

Maka ikhwahfillah, selayaknyalah apapun yang kita hadapi kita harus terus belajar untuk bertahan dan terus bertahan.

Surah Yusuf ayat 87
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”

Surah An-Nisaa' ayat 86
“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.”

”seorang pribadi kader yang tangguh adalah kader yang memiliki kekuatan, kematangan dan kedewasaan secara ma’nawiyah, fikriyah, jasadiah, jaringan dan keuangan. Dengan demikian maka ia akan mampu menghadapi tantangannya yang melintang dalam mensukseskan agenda – agenda besarnya”.

Pernahkan ikhwah mendengar cerita tentang katak kecil?
Kisah ini sebagai motivasi kita untuk menjadi lebih berani dan bisa dalam menjalani tantangan dan rintangan yang ada. Kisah ini saya dapatkan disaat ada training motivasi diacara malam bina iman dan taqwa.

Mari kita baca....!!
Cerita tentang katak kecil
Pada suatu hari ada segerombol katak katak kecil yang menggelar lombar lari, tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi, penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan member semangat kepada para peserta.
Perlombaan dimulai,…
Secara jujur, tak satupun penonton benar – benar percaya bahwa katak – katak kecil akan bisa mencapai puncak menara,..tiba – tiba terdengar suara,..”Oh jalannya terlalu suliiiiiiiittt”, mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai kepuncak.” Tak ada kesempatan mereka untuk berhasil,…yaa menaranya terlalu tinggi…!!
Waktu pun ikut berlarian, dibarengi katak –katak kecil mulai berjatuhan satu persatu, kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan – lahan semakin tinggi dan tinggi,.penontoon pun bersorak sorai “ terlalu sliiit!! Tak seorang pun akan berhasil” teriak mereka, kemudian terlihat lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah, tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi,..Ia terlihat tak akan menyerah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara, kecuali satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu – satunya yang berhasil mencapai puncak!
Semua katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan? Ternyata……katak yang menjadi pemenang itu “tuli”.
Kata orang bijak dari cerita ini adalah jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negative ataupun pesimis, karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan menajuhkannya darimu, selalu pikirkan kata – kata bertuah yang ada, karena segala sesuatu yang kamu dengar dan yang kamu baca bisa mempengaruhi prilakumu, karena itu tetaplah POSITIVE dan yang terpenting, berlakulah “Tuli” jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita – citamu. Selalu berfikirlah I CAN DO THIS…
Ikhwah selamat mencoba, sekali lagi saya katakana keep fight, never ever give up!!!

5. Nikmati, apapun hasilnya itu adalah hasil jerih payah yang kita lakukan, semakin besar keyakinan kita, kesungguhan kita, pengorbanan kita, kesabaran dan keikhlasan akan semakian dan terasa besar hasil yang kita dapatkan, mungkin kadang terukur dengan nilai dan benda namun sering kemenngan dan ketenangan itu tak terukur oleh apapun. Dengan hati yang ikhlas semua hasil yang kita dapatkan akan terasa memuaskan, dan bisa jadi bila gagal dalam meraihnya itus hanya akan memberikan waktu untuk kita lebih semangat dan sungguh – sungguh lagi untuk terus belajar dan berusaha karena tiada kesuksesan tanpa kegagalan.

”Pasrah dan ridho atas segala kehendak dan kejadian yang menimpa percaya atas keimanan yang penuh bahwa Allah lah penguasa segala sesuatu di langit dan dibumi, tak pernah Ia menzdolimi hamba-Nya yang mukmin dan selalu memberikan yang terbaik untuk orang – orang sholeh pejuang dijalan-Nya”.

Bangunan yang tinggi menjulang, pohon yang besar, jembatan yang kokoh dan kuat mungkin akan mengajak lisan kita berucap, ”betapa kuatnya bangunan itu, betapa kuatnya pohon ini dan betapa kokohnya jambatan itu”, begitulah kita juga sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan segala kafasitas kekuatan dan kekokohannya, ternyata memiliki kekokohan dan kekuatan dalam menjalani hidupnya, kekuatan dan kekokohan yang tiada mampu dilawan, kekuatan yang melebih gunung – gunung tinggi dudunia ini, kekokohan melebihi kokohnya bangunan dan jembatan panjang di nusantara ini, karena manusia memiliki potensi yang sungguh amat luar biasa besar dan hebatnya sampai mampu mengalahkan makhluk lain yang bernama jin. Karena kecerdasan yang diberikan Allah padanya, ” sesungguhnya manusia ini akan lebih pintar, lebih dan lebih mulya dibanding makhluk lain bila ia terus selalu memperbaiki diri dan terus selallu bertahan dalam kebaikannya kepada Sang Segala – Galanya”. Siapa yang tidak mengenal Nabi Sulaiman, dengan kesholehan dan kecerdasan yang Allah berikan ia manfaatkan untuk menghambakan dirinya kepada Allah sebagai ucapan syukur atas nikmat kecerdasan dan kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT.
Bagaimana dengan kita saat ini, tentu kita juga memiliki kelebihan dan kekokohan itu karena ternyata kita juga dituntut oleh tugas kita, yaitu tugas yang Allah berikan kepada kita sebagai khalifah fil Ardhi, kemudian kita juga dituntut oleh waktu ”masa muda kita” sebagai generasi yang harus mempersiapkan segala – gelanya karena kita adalah generasi yang akan menggantikan mereka untuk menjadi pemimpin, pemimpin yang akan menjalankan amanah yang sungguh sangat besar pertanggung jawabannya disisi Allah azza wajalla dan ini adalah tanggung jawab yang harus kita terima.
Kita harus kokoh, kokoh aqidah, kokoh ibadah, kokoh akhlaq dan lain sebagainya, menjadi kader yang kokoh dan soleh adalah tuntutan yang harus dimiliki sebagai kader yang akan melanjutkan estapeta dakwah ini, kemudian memperbanyak beramal baik, bermanfaat bagi kehidupan manusia (solehun li nafsi), kemudian setelah itu wa shoolehun lighoirihi, dengan melahirkan dan menciptakan pribadi – pribadi yang unggul, kokoh, sholeh, mandiri dan produktif, menciptakan keluarga yang islami yang menjadi sumber inspirasi dalam merubah masadepan bangsa yang kini tidak jelas arahnya akan kemana, kita akan menciptakan masyarakat yang islami yang akan mengizzahkan islam sepanjang waktu, kita akan mencipatakn negara yang bermoral yang memuliakan nama Allah dan menjadikan islam sebagai aturan dalam kehidupan sehari – hari, dan kita akan menciptakan dunia yang islami yang tiada ada lagi terdengar kedzoliman terhadap ummat manusia.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang – orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal – amal sholeh bahwa Dia sungguh – sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagai mana Dia telah menjadikan orang – orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar – benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku, dan barang siapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang – orang yang fasik.
(Al-Qur’an Surat An-Nur : 55)

Demikian besar agenda kita, sehingga kita juga akan menyiapkan diri kita menjadi orang – orang yang besar dihadapan Allah, yang akan mengusung dan membawa misi besar ini. Dan dengan hanya berharap kepada yang menciptakan kita akan membuat kita terus dan terus memiliki energy kekuatan dalam perjuangan ini.

Surah At-Taubah ayat 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Allah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal”.

Disana sudah barang tentu banyak menunggu kita berbagai tantangan dalam menjalankannya, berbagai terpaan dan masalah kehidupan yang akan membuat kita harus kuat, teguh dan kokoh dalam menjalaninya.
Maka kita sebagai agent of change sekaligus agent of leader harus mengatakan I Can dan kemudian didukung oleh segala kekokohan yang mengarahkan kita kepada kesuksesan dunia dan akhirat sehingga kita memiliki kekuatan dan kematangan dari segala sisi kehidupan.

Karena…..
“Nothing Impossible In the World, Everything is Possible if You believe in GOD”

Tidak ada komentar: